Harlah GP Ansor dan Fatayat Musirawas: NU Solid, Satu Komando

    Harlah GP Ansor dan Fatayat Musirawas: NU Solid, Satu Komando

    MUSIRAWAS SUMSEL - Halal bihalal dan  perayaan Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-88 dan Fatayat NU ke-72 berlangsung meriah. Acara ini digelar di Desa Sukowarno tepatnya di gedung MWC NU Kecamatan Sukakarya, Minggu (29/5/2022

    Fuad Hasyim selaku Ketua GP Ansor Kabupaten Musirawas menyampaikan GP Ansor adalah bagian dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Nahdlatul Ulama (NU) yaitu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Hingga saat ini terus melakukan kerja-kerja nyata dan terus berdaya untuk bangsa. 

    "Tema tahun ini adalah 'Menuju Satu Abad NU Solid Satu Komando'. Jangan sampai nantinya NU tercerai berai hanya karena kepentingan-kepentingan sesaat.  Harus mengikuti satu komando. NU harus Solid, Satu Komando, " ujar Fuad Hasyim. 

    Ia juga menjelaskan pentingnya satu komando dalam berorganisasi agar tujuan utama organisasi tersebut dapat tercapai.

    “Oleh karena itu, jargon satu komando jangan hanya di ucapkan saja tapi harus bisa di implementasikan, " tambah Fuad. 

    Untuk diketahui, GP Ansor sendiri berdiri pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi pada 24 April 1934 Masehi atau 10 Muharram 1353 Hijriah.

    Sedangkan Fatayat NU lahir pada 24 April 1950. Pada usianya yang ke-72 Fatayat NU terus berjuang pada isu-isu pemberdayaan perempuan sesuai dengan tujuan berdirinya.

    Hingga saat ini terus berperan untuk membawa umat Islam perempuan menuju kemajuan, sebagaimana ajaran Islam yang sangat populer bahwa perempuan adalah tiang negara. Jika perempuannya baik, baiklah negaranya. Sebaliknya, jika perempuannya rusak, hancurlah negaranya.

    Dilain sisi, Khatib PC NU Kyai Abrori dalam arahannya menyampaikan pentingnya bersatu dalam organisasi NU. Menurutnya men-jam’iyah-kan jamaah menjadi pekerjaan rumah terpenting dari sekian pekerjaan rumah yang lain. 

    Ia mengingatkan potensi jamiyah ini sangat besar. Sebab, lanjutnya, potensi raksasa ini kalau tidak dikelola baik dan benar, justru akan menjadi beban dan terpecah belah. Menjadi bulan-bulanan dan diperebutkan oleh kelompok-kelompok lain. 

    "NU sering dimanfaatkan orang. Kita sering dorong mobil mogok. Tapi kalau sudah 'jalan' kita ditinggal. Maka dari itu, mulai saat ini bersatu lagi itu menjadi suatu hal yang amat penting, " kata Kyai Abrori. 

    Perayaan Harlah ini dihadiri oleh jajaran pengurus PC NU Kabupaten Musirawas, Seperti; Wakil Ketua PCNU Kabupaten Musirawas. Mustasyar NU Kyai Ali Mas’ud, Ketua Muslimat NU Hj. Sukini, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Fuad Hasyim, Ketua PC Fatayat, Kasatkorcab Barisan Ansor Serbaguna (Banser), PC IPNU dan PC IPPNU serta MWC NU di 14 Kecamatan se-Kabupaten Musirawas dan Badan Otonom (Banom) lainnya.

    Di lokasi kegiatan, terlihat puluhan tumpeng tersedia yang kemudian disantap oleh ratusan anggota GP Ansor dan Fatayat NU serta pengurus PCNU Musirawas, Banser serta Banom NU lainnya secara bersama-sama diakhir acara. (dod) 

    Dodi Chandra

    Dodi Chandra

    Artikel Sebelumnya

    Sah, Kuyung Amir Hamzah Nahkodai LPNU Kabupaten...

    Artikel Berikutnya

    Tiga Kapolsek di Wilkum Polres Musirawas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia

    Ikuti Kami